Langsung ke konten utama

#CatatanCakrawala - Air Terjun Sanggarahan/Liang Pandan #ExploreMurungRaya

#Latepost. Ini adalah beberapa catatan kecil perjalanan admin di Murung Raya, ada beberapa tempat yang admin explore, diantaranya Air Terjun Tosah (udah diceritain di post sebelumnya klik disini), Air Terjun Sanggarahan atau sebutan lainnya Liang Pandan, Riam Dirung Duhung di Saripoi, Air Terjun Bumbun di Desa Laas, Bukit Pasir Putih dan Tugu Equator Tumbang Olong.

Karena seluruh tempat itu saling terhubung oleh satu jalan, dan untuk menghemat waktu maka ane akan bikin rutenya satu-satu.

Meeting pointnya dimulai dari bundaran Mura Emas Kota Puruk Cahu *sudah tahu kan posisinya dimana


Bundaran Mura Emas

Kemudian ambil jalan lurus ke arah kota sampai ada persimpangan, belok kiri ke arah Dirung Lingkin/Tahujan Ontu/Mangkahui (kalau tidak salah disana juga ada spot wisata, seperti Air Terjun Dirung Lingkin, Air Terjun Mantibab dan Gunung Muro, tapi admin belum sampai kesana). Belok kanan masuk ke arah kota.




Persimpangan kedua belok kiri ke arah Christian Center/Rujab DPRD. Tetap lurus.



Persimpangan ketiga belok kanan ke kantor Pemkab Murung Raya. Tetap lurus.


Persimpangan keempat belok kiri ke arah Saripoi. Lurus menuju Pasar/Pelabuhan. Karena destinasi pertama kita adalah Air Terjun Sanggarahan/Liang Pandan maka belok kiri,



Belok kanan masuk Jalan Liang Pandan (persimpangan pertama)


Masuk Pintu Gerbang. Ini adalah pintu masuk menuju Air Terjun Sanggarahan/Liang Pandan



Aliran Air saat pasang


Aliran Air saat surut (sumber: IG)


Jaman Bahari (sumber: Basel Archives)



Jembatan Gantung (baru dibangun)



Gazebo-gazebo dan tempat bersantai





Sekedar info, Air Terjun Liang Pandan ini berada di dalam kota Puruk Cahu, jadi jaraknya tidak begitu jauh. Di sekitar kawasan ini juga terdapat Goa yang disebut Goa Liang Pandan.

Bersambung di part selanjutnya...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CatatanCakrawala - Batu Suli dan Puruk Tamanggung Amai Rawang #ExploreGunungMas

Batu Suli dan Puruk Amai Rawang di belakangnya. Tampak Desa Upon Batu di sebelah kanan Bukit Masih di Kabupaten Gunung Mas, kali ini admin membahas tentang sebuah tempat yang bagi sebagian besar masyarakat Kalteng sudah tidak asing lagi, yaitu Batu Suli. Ini bukan nama Jalan di Kota Palangka Raya, juga bukan nama sebuah Hotel hehe... Namun Batu Suli merupakan sebuah tebing batu berbentuk lancip yang berada di tepian sungai Kahayan tepatnya di desa Upon Batu, Kecamatan Tewah. Kenapa disebut Batu Suli, dikarenakan di atas bukit tersebut terdapat semacam buah hutan yang bernama buah Suli, salah satu buah khas Kalimantan. Di belakang Batu Suli ini sendiri ada sebuah bukit yang cukup tinggi yang tebingnya juga menjorok ke arah sungai, namanya Puruk Tamanggung Amai Rawang atau lebih singkatnya sering disebut Puruk Amai Rawang, diambil dari kata Puruk yang artinya Puncak Gunung/Bukit, dan nama Amai Rawang sendiri diambil dari seorang Tamanggung (sekarang lebih disebut Damang/Kepal

#CatatanCakrawala - Monumen Tambun Bungai #Throwback #ExploreGunungMas

Monumen Tambun Bungai Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Tambun Bungai, ini diambil dari nama dua orang tokoh legenda Suku Dayak, yakni Tambun dan Bungai. Legenda dan cerita rakyat Tambun Bungai sangat dikenal masyarakat setempat sebagai asal usul manusia di bumi Kalimantan Tengah. Tambun Bungai menjadi ikon Kalimantan Tengah, yakni Bumi Tambun Bungai, dan diambil sebagai nama jalan di beberapa kota di Kalimantan Tengah. Oke, sekarang kita akan mencoba melakukan perjalanan kembali ke "akar"

#CatatanCakrawala - Air Terjun Tosah, Desa Muara Jaan #ExploreMurungRaya

Air Terjun Tosah (3 Tingkat) Air Terjun Tosah merupakan satu dari beberapa Air Terjun yang telah terekspose di Kabupaten Murung Raya. Air Terjun 3 tingkat ini letaknya di Desa Muara Jaan, walaupun tidak persis di desanya. Seperti yang telah admin ceritakan sebelumnya, ini adalah air terjun yang bisa dikunjungi ketika kita hendak menuju Puruk Cahu, kalau melewati jalan darat dan tidak melewati pesawat atau kapal. Keunikan dari air terjun ini adalah pada saat musim kemarau air terjun ini akan kelihatan terbelah menjadi tiga aliran air (tingkat 1) dan 4-5 aliran di tingkat bawahnya (belah 3-nya mirip dengan Mandin Pantan di Riam Kanan Kalimantan Selatan). Airnya bahkan masih cukup jernih tidak terkontaminasi oleh zat-zat beracun atau warna-warna kekuningan ala sungai-sungai yang sering jadi sasaran tempat pendulangan emas seperti sebagian besar sungai di Kalimantan heuheu...