Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Logika vs Perasaan

Jangan biarkan pikiranmu mengambil alih hatimu kecuali dia punya kaki dan keluar dari kepalamu -Patrick Star- Saya merasa 'dihajar' ketika membaca kembali quote bintang laut yang satu ini. Seperti yang pernah dijelasin di postingan - postingan yang telah lewat bahwa ketika seseorang sudah tidak bisa berpikir menggunakan logika, saat itulah hati mereka yang berbicara. Pertanyaannya, apa iya?. Sebenarnya tergantung lingkungan dan juga karakter seseorang tersebut. Tapi kita juga harus berhati - hati, ketika seseorang sudah mengutamakan logika saja atau perasaan saja anggapannya seperti sebuah timbangan yang miring sebelah, akibatnya: FATAL. Kita ambil kasus ketika kita menilai sseorang dari logika ataupun perasaan, pasti beda hasilnya. Orang yang menggunakan perasaan, memang harus di akui, sangat luar biasa peka dengan objek yang dia analisis menggunakan perasaan tersebut. Mungkin ketika menilai seseorang punya aura yang wow hanya karena tatapan sejenak, ataupun karena merasa beta

The 'Damn' thing in the Social Network

Beberapa minggu belakangan ini admin nemu tugas dengan berbagai topik, dan kebetulan admin sengaja memilih topik sesuai dengan subjek di atas karena dirasa menarik dan sebagai sarana 'caci-maki' untuk orang - orang yang dirasa telah menjadi korban dari teknologi macem nih... Ini ulasan panjangnya (kalau kalian sanggup membacanya :p)

Multiple Roles in Relationship, Why Not?

Multiple Roles = Peran Ganda Banyak sekali contoh konkretnya di dalam kehidupan, contohnya seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak, dia juga menjadi seorang guru yang ternyata mengajar di sekolah tempat anaknya sendiri dan mengajar anaknya sendiri sebagai seorang guru di sekolah tersebut. Di satu sisi seorang ibu dapat menjadi seorang guru untuk anaknya di sekolah, itulah Multiple Roles. Ada contoh lain, di dalam lingkungan perkuliahan ada seorang kakak beradik, namun beda tingkatan, karena sang kakak harus memilih bekerja dahulu setelah itu kuliah dan adiknya yang duluan kuliah, maka sang adik yang menjadi senior bagi kakaknya di lingkungan kampus. Otomatis mereka juga punya multiple roles, karena si kakak harus tetap menganggap adiknya sebagai senior di kampusnya, walaupun dalam keluarga, sang kakak-lah yang lebih tua usianya. Ada juga yang mendefinisikan multiple roles sebagai seseorang yang punya profesi berbeda, sebagai guru sekaligus karyawan contohnya, atau berkait