Langsung ke konten utama

#CatatanCakrawala - Betang Konut, Panorama Perbukitan Tanah Siang, dan Riam Dirung Duhung di Saripoi #ExploreMurungRaya

... lanjutan dari part Liang Pandan

Betang Konut, atau bisa disebut Rumah Panjang adalah salah satu Rumah Adat Dayak Siang, tepatnya di Desa Konut Kecamatan Tanah Siang Kabupaten Murung Raya. Desa Konut ini berada di ketinggian sekitar >100an mdpl, karena letaknya yang berada di atas perbukitan. Di daerah ini juga terdapat Balai Diklat yang disekitarnya kita dapat melihat panorama perbukitan dan Kota Puruk Cahu dari kejauhan. Jarak Desa Konut dari Puruk Cahu hanya sekitar 7 km.

Riam Dirung Duhung, adalah salah satu Riam di Sungai Bumban, tepatnya di Saripoi, ibukota Kecamatan Tanah Siang. Jarak Saripoi dari Puruk Cahu sendiri juga sekitar 28 km. Perjalanan sekitar 30 menit melintasi jalan cor semen yang seringkali berbatu-batu dan satu jalur dengan jalan menuju desa Konut ini sendiri. Selain jalur Konut ini ada juga jalan alternatif lain menuju Saripoi, yakni melewati Olong Nango/Olung Siron atau Muara Bumban (Jalur Logging).



Meeting pointnya dimulai dari bundaran Mura Emas Kota Puruk Cahu.


Bundaran Mura Emas

Kemudian ambil jalan lurus ke arah kota sampai ada persimpangan, belok kiri ke arah Dirung Lingkin/Tahujan Ontu/Mangkahui. Belok kanan masuk ke arah kota.




Persimpangan kedua belok kiri ke arah Christian Center/Rujab DPRD. Tetap lurus.



Persimpangan ketiga belok kanan ke kantor Pemkab Murung Raya. Tetap lurus.


Persimpangan keempat belok kiri ke arah Saripoi.



Persimpangan pertama belok kanan masuk Jalan Liang Pandan, namun kita tetap lurus.


Jalurnya sebagian cor semen, sebagian berbatu.



Panorama perbukitan selama perjalanan


Masuk desa Konut ada gerbang (lupa moto), kemudian tikungan ke kanan, lurus masuk desa. Tidak jauh dari situ ada persimpangan kecil ke Betang Konut (belok kiri masuk sekitar 100 meter)


Penampakan Rumah Betang Konut


Dari persimpangan menuju Betang tadi, lurus lagi ikuti jalan cor semen sekitar 1-2 km, akan ada tanjakan seperti ini.


Gapura di sebelah kanan adalah gerbang menuju balai Diklat tadi, lurus menanjak ke atas akan ada tempat santai seperti ini


Foila, disinilah kita bisa melihat panorama perbukitan. Kota Puruk Cahu dan Gunung Usung dari kejauhan terlihat dari tempat ini. SANGAT RECOMMENDED buat Hammocking di sini.
(Viewnya mengingatkan admin dengan Desa Nateh :D)


Kalau pagi-pagi awan rendah disini masih kelihatan, jadi seperti Negeri Dongeng di atas awan hehe.


Udahan nyantainya, lanjut lagi perjalanan. Melewati desa Karali, kemudian tidak berapa lama masuk ke Kelurahan Saripoi, ditandai dengan gapura selamat datang.


Selow aja sedikit, sambil jalanan menurun ke bawah kita akan melihat Panorama lain dari Kecamatan Tanah Siang, yakni Bukitnya yang berbentuk macam-macam. Ini salah satunya, yakni Bukit Kalompai. Suasananya serasa seperti di film-film Fantasi :D


Dizoom lebih dekat (sumber: FB PESONA KALTENG) -- kalau dilihat sekilas mirip dengan Batu Suli, tapi lebih besar.


Dan ada beberapa bukit lain yang sepertinya ada namanya (aye lupa nanya warga sekitar). Tidak jauh dari situ ada persimpangan, belok kiri masuk Kampung, belok kanan ini menuju Dirung Duhung. Karena kita akan menuju Dirung Duhung, maka belok kanan.


Jalannya relatif baik walaupun agak berbatu


Masuk ke Gerbang Objek Wisata Dirung Duhung di sebelah kiri (karena jalan yang agak tertutup rerumputan kemungkinan hanya roda dua yang bisa masuk ke dalam). Jarak dari gerbang sampai ke dalam memang tidak terlalu jauh, bisa parkir di sini atau di dalam.


Beberapa pondokan yang sayangnya agak kurang terawat.


Turun agak ke bawah, inilah Riamnya. Airnya jernih dan tidak terkontaminasi zat-zat berbahaya apapun. Suasananya pun tenang karena jauh dari keramaian.


HDR version, agak terlalu terang.


Inilah Sungai Bumban yang bermuara ke Sungai Barito. 


Sebenarnya ada satu lagi Riam/Air Terjun yang berada di hilir Sungai Bumban, namanya Air Terjun Batu Bulan yang berada di desa Dirung Bakung, namun untuk mencapai tempat tersebut harus menggunakan transportasi air sekitar 2 jam perjalanan dari Pelabuhan Puruk Cahu, karena jalan darat untuk menuju ke sana masih rusak.

Penampakan Air Terjun Batu Bulan (sumber: IG)

Kemungkinan di hulu Sungai ini masih ada riam dan Air terjun lain, Admin sendiri punya teori bahwa tiap satu desa di daerah ini pasti punya minimal 1 potensi Wisata. Di Konut sendiri sebenarnya ada Air Terjun, hanya saja Rutenya masih misterius. Masih banyak potensi wisata yang belum terekspose ke luar. Terutama di Murung Raya.

Bersambung...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CatatanCakrawala - Sebuah Perjalanan Tak Terduga di Hulu Kabupaten Kapuas #Masuparia

Desa Masuparia Masupa Ria, adalah salah satu Desa yang berada di hulu Kapuas, tepatnya di hulu Sungai Mendaun anak Sungai Kapuas. Sekedar Informasi Desa terujung di Sungai Kapuas adalah Tumbang Bukoi, dan Desa yang berada di Muara Sungai Kapuas adalah Desa Batanjung. Keduanya berada di Kabupaten Kapuas, kabupaten yang wilayahnya memanjang dari hilir sampai ke hulu Kapuas. Tapi bukan Kapuas di Pontianak, tetapi di Kalimantan Tengah (biar ga typo hehe). Desa ini juga berada di daerah perbukitan yang merupakan jajaran Pegunungan Schwaner dan Muller, sehingga Masupa Ria juga termasuk dalam Jantung Kalimantan (Heart of Borneo). Di daerah ini juga terdapat areal pedulangan emas yang materialnya diambil dari kaki Gunung Puti/Masupa. Di tempat ini juga terdapat 3 Air Terjun dengan tinggi sekitar 100 meter.

#CatatanCakrawala - Monumen Tambun Bungai #Throwback #ExploreGunungMas

Monumen Tambun Bungai Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Tambun Bungai, ini diambil dari nama dua orang tokoh legenda Suku Dayak, yakni Tambun dan Bungai. Legenda dan cerita rakyat Tambun Bungai sangat dikenal masyarakat setempat sebagai asal usul manusia di bumi Kalimantan Tengah. Tambun Bungai menjadi ikon Kalimantan Tengah, yakni Bumi Tambun Bungai, dan diambil sebagai nama jalan di beberapa kota di Kalimantan Tengah. Oke, sekarang kita akan mencoba melakukan perjalanan kembali ke "akar"

#CatatanCakrawala - Panorama Pasir Putih, Air Terjun Bumbun dan Tugu Equator Tumbang Olong #ExploreMurungRaya

Bukit Pasir Putih, mungkin juga disebut Bukit Tengkorak, adalah salah satu bukit yang cukup tinggi di jalur HPH yang menghubungkan daerah Uut Murung dan Muara Bumban. Ketinggiannya hampir mencapai >200an mdpl, tidak jauh dari situ terdapat Air Terjun Bumbun berketinggian sekitar 80 meter dan Desa Tumbang Olong yang merupakan ibukota Kecamatan Uut Murung. Di sanalah terdapat Tugu Khatulistiwa karena letaknya tepat di atas garis Khatulistiwa, dengan kata lain tempat tersebut jika diambil garis lurus maka sejajar dengan Kota Pontianak di Kalimantan Barat.  Titik kulminasi yaitu saat Matahari berada di atas garis Khatulistiwa (sekitar tanggal  21-23 Maret dan 21-23 September), juga terjadi di Tugu Equator Tumbang Olong ini, walaupun mungkin berbeda jam dengan Tugu yang di Pontianak. Pada saat itu bayangan kita akan tidak terlihat selama beberapa detik, karena Matahari akan berada tepat di atas kepala kita. Jarak tempuh menuju Kecamatan Uut Murung ini cukup jauh, sekitar 120 km,