Semoga yang membaca ataupun yang hanya numpang lewat di blog ini sehat-sehat saja. Itu doaku. Perkenalkan saya admin blog yang mati suri ini. Sebut saja...admin. Saya masih sehat, masih bisa tersenyum dan tertawa, walaupun dunia ini masih saja tidak baik-baik saja. Aku tidak tahu apakah masih banyak orang yang membaca catatan seperti ini di internet. Yang saya tahu ini adalah era dimana semua orang bisa jadi terkenal hanya karena bikin karya ataupun drama. Melakukan hal-hal positif atau melakukan hal-hal tolol. Bagiku sama saja. Dulu blog ini adalah tempatku berkeluh kesah, berbagi cerita jaman kuliah, ataupun cerita perjalananku. Cerita saya memang tidak se-wah teman-teman yang sudah naik pesawat 70 kali lewat Bandara Juanda untuk sekedar transit atau bolak balik Soetta. Dan juga tidak se-wah teman-teman yang sudah pegang paspor atau visa untuk jalan-jalan ke negeri yang hanya bisa dilihat di layar komputer, tv atau mungkin majalah dan koran-koran. Cerita yang saya bagikan hanya cerit
Ditengah pandemi bonus bencana alam yang menimpa negeri ini, selalu saja ada dua golongan yang akan muncul. Pertama, golongan NATO/ARPAN (Are Pander/Bacot) seperti saya, dan golongan lapangan, yaitu orang-orang yang terjun ke lapangan langsung, membagikan bantuan. Maksud saya, tidak ada yang salah dengan itu. Orang yang berisik juga punya hak untuk berisik, walaupun kata-katanya tidak berbobot. Lihat saja anggota DPR yang akhir-akhir ini tiba-tiba ngomongin vaksin . Yang penting kita sebagai rakyat jangan mau dibodohi oleh mereka. Kita sendiri yang mesti menilai mana yang menurut kita baik dan mana yang tidak. Soal bencana alam, aku mengutip perkataan Sudjiwo Tedjo, bahwa kurang elok menyebut bencana alam sebagai bencana yang disebabkan oleh alam. Mungkin manusia sendiri yang menjadikan fenomena alam itu sebagai bencana. Atau mungkin memang benar bahwa alam selalu memperbaiki dirinya. Hanya Tuhan sendiri yang tahu. Atau bisa saja, bencana alam ini adalah KARMA. Nah loh. Manusia sela