Langsung ke konten utama

#CatatanCakrawala - Air Terjun Tosah, Desa Muara Jaan #ExploreMurungRaya


Air Terjun Tosah (3 Tingkat)
Air Terjun Tosah merupakan satu dari beberapa Air Terjun yang telah terekspose di Kabupaten Murung Raya. Air Terjun 3 tingkat ini letaknya di Desa Muara Jaan, walaupun tidak persis di desanya. Seperti yang telah admin ceritakan sebelumnya, ini adalah air terjun yang bisa dikunjungi ketika kita hendak menuju Puruk Cahu, kalau melewati jalan darat dan tidak melewati pesawat atau kapal.

Keunikan dari air terjun ini adalah pada saat musim kemarau air terjun ini akan kelihatan terbelah menjadi tiga aliran air (tingkat 1) dan 4-5 aliran di tingkat bawahnya (belah 3-nya mirip dengan Mandin Pantan di Riam Kanan Kalimantan Selatan). Airnya bahkan masih cukup jernih tidak terkontaminasi oleh zat-zat beracun atau warna-warna kekuningan ala sungai-sungai yang sering jadi sasaran tempat pendulangan emas seperti sebagian besar sungai di Kalimantan heuheu...

Rutenya, ini jika pointnya dari arah jalur admin kemarin (ada di post sebelumnya), melewati jalur Kuala Kurun-masuk simpang Sei Hanyo-Jembatan Sei Hanyo-Jakatan Pari-simpang Tumbang Lahung-Dirung-simpang Muara Untu lurus, jangan belok. Sekitar 20-30 menit kemudian akan ada plang masuk air terjun seperti di bawah.


Atau jika dari arah Muara Teweh (Banjarmasin, Buntok, dsb) atau arah sebaliknya yitu Puruk Cahu, ikuti jalan lintas Muara Teweh menuju Puruk Cahu (slow down aja karena terlalu banyak tikungan dan tanjakan seperti jalan Sei Hanyo). Mendekati Km. 68 akan ada plang seperti ini, kemudian belok kiri (ke arah Tumbang Lahung/Kuala Kurun).

persimpangan Km 68

Sekitar beberapa km, akan ada plang masuk ke air terjun seperti gambar kedua di atas. Setelah itu masuk ke dalam sekitar 500an meter. Jalan masuk sudah lumayan baik (untuk roda dua) sampai mentok di air terjunnya (Jalannya tidak turun-naik seperti di Kuala Kurun). Untuk roda empat sebaiknya parkir di depan plang masuk saja karena belum ada area parkir yang memadai untuk roda empat.

Saat ini di kawasan air terjun ini sudah dibangun Toilet dan Gazebo. Bahkan pada hari - hari tertentu banyak wisatawan yang datang berkunjung ke sini, terlebih karena Air Terjun ini lokasinya cukup strategis, tidak jauh dari Jalan Lintas Muara Teweh-Puruk Cahu, ataupun Puruk Cahu-Kuala Kurun, dan kalaupun trekking (jalan kaki) ke dalam tidak harus naik-turun bukit karena tempatnya yang cukup landai di sisi sungai. Bahkan tempat ini pun cocok untuk nge-camp atau hammock-an karena pepohonan di sekitarnya yang masih alami. Warga sekitar pun mengambil air langsung dari air terjun ini saking jernihnya.


Pelangi yang muncul karena pantulan dari sinar matahari


Sungai yang masih jernih di sisi bawah air terjun


Namanya doang gapapa, suatu saat pengen membawa kru ANTIX kemari :D

Masih ada beberapa catatan perjalanan Admin di Murung Raya, nantikan di post berikutnya. Ingat tetap jaga kebersihan, apabila berkunjung jangan lupa buanglah sampah pada tempatnya dan jangan mengotori atau merusak fasilitas-fasilitas ataupun tumbuhan yang ada di sekitar kawasan ini. Be a smart traveler!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CatatanCakrawala - Batu Suli dan Puruk Tamanggung Amai Rawang #ExploreGunungMas

Batu Suli dan Puruk Amai Rawang di belakangnya. Tampak Desa Upon Batu di sebelah kanan Bukit Masih di Kabupaten Gunung Mas, kali ini admin membahas tentang sebuah tempat yang bagi sebagian besar masyarakat Kalteng sudah tidak asing lagi, yaitu Batu Suli. Ini bukan nama Jalan di Kota Palangka Raya, juga bukan nama sebuah Hotel hehe... Namun Batu Suli merupakan sebuah tebing batu berbentuk lancip yang berada di tepian sungai Kahayan tepatnya di desa Upon Batu, Kecamatan Tewah. Kenapa disebut Batu Suli, dikarenakan di atas bukit tersebut terdapat semacam buah hutan yang bernama buah Suli, salah satu buah khas Kalimantan. Di belakang Batu Suli ini sendiri ada sebuah bukit yang cukup tinggi yang tebingnya juga menjorok ke arah sungai, namanya Puruk Tamanggung Amai Rawang atau lebih singkatnya sering disebut Puruk Amai Rawang, diambil dari kata Puruk yang artinya Puncak Gunung/Bukit, dan nama Amai Rawang sendiri diambil dari seorang Tamanggung (sekarang lebih disebut Damang/Kepal

#CatatanCakrawala - Monumen Tambun Bungai #Throwback #ExploreGunungMas

Monumen Tambun Bungai Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Tambun Bungai, ini diambil dari nama dua orang tokoh legenda Suku Dayak, yakni Tambun dan Bungai. Legenda dan cerita rakyat Tambun Bungai sangat dikenal masyarakat setempat sebagai asal usul manusia di bumi Kalimantan Tengah. Tambun Bungai menjadi ikon Kalimantan Tengah, yakni Bumi Tambun Bungai, dan diambil sebagai nama jalan di beberapa kota di Kalimantan Tengah. Oke, sekarang kita akan mencoba melakukan perjalanan kembali ke "akar"