Langsung ke konten utama

#CatatanCakrawala - Air Terjun Batu Mahasur dan Air Terjun Bawin Kameloh #ExploreGunungMas

nb. Berhubung kedua Air Terjun ini cukup berdekatan jadi disatuin aja postingannya :)


Air Terjun Batu Mahasur
Air Terjun Batu Mahasur dan Air Terjun Bawin Kameloh merupakan tempat wisata populer yang bisa dikatakan cukup dekat dengan pusat Kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, bahkan mungkin jika dari Palangka Raya, Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, barangkali merupakan Air Terjun yang "PALING DEKAT", kenapa dibilang paling dekat, karena wilayah Palangka Raya sendiri bukan merupakan wilayah pegunungan dan jika ingin melihat air terjun mau tidak mau harus ke Provinsi sebelah (Air Terjun Bajuin di Kabupaten Tanah Laut), atau menuju Kuala Kurun sendiri. Namun seiring dengan dibukanya Poros Tengah yang menghubungkan Kuala Kurun dengan wilayah Barito (Murung Raya dan Barito Utara), akses menuju kedua tempat yang dikenal dengan Air Terjun yang ukurannya segede 'gaban' menjadi lebih mudah menjadi sekitar 8-9 jam, ketimbang melewati Buntok yang memakan waktu 12 jam, atau memutar melewati Banjarmasin bisa sampai satu hari full (20 jam).





Ait Terjun Bawin Kameloh
Skip tentang hal itu, kembali ke kedua air terjun di Kuala Kurun ini. Dikatakan Air Terjun ini berada di lokasi yang berbeda, namun jarak tempuhnya tidak terlalu jauh (paling jauh juga 5 km-an). Secara ketinggian Air Terjun Bawin Kameloh jauh lebih tinggi (sekitar 30-40 meter), dibanding Air Terjun Batu Mahasur yang memiliki ketinggian sekitar 20-30 meter, cuma sayangnya jarak tempuhnya sedikit lebih jauh, dan harus trekking masuk hutan (namun setidaknya sudah disemen). 

Di Air Terjun Bawin Kameloh ini sendiri memiliki 3 tingkatan, dan memiliki gua yang cukup lebar. Pada bagian dindingnya sendiri konon memiliki ukiran gambar seekor naga (entah di bagian mananya). Air Terjun Bawin Kameloh ini sendiri berada di kawasan Bumi Perkemahan Bawin Kameloh, dan sebuah sungai kecil dimana kita bisa trekking menyusuri sungai ini. Daerah Perkemahan dan Air Terjun ini masuk wilayah "Tahura Lapak Jaru".

Rute antara Air Terjun Batu Mahasur dan Air Terjun Bawin Kameloh ini sedikit berbeda. Untuk Air Terjun Batu Mahasur, jika titik start dari Kota Palangka Raya, maka harus melewati Jembatan Kahayan, persimpangan Buntok di desa Bukit Liti, kemudian ikuti arah jalan ke Kuala Kurun (dijamin tidak akan nyasar).

Persimpangan ke Buntok
Tidak berapa lama saat hampir mencapai Kota Kuala Kurun, akan ada persimpangan menuju Sei Hanyu/Tumbang Lahung/Puruk Cahu



Menaiki tanjakan tinggi Tebing/Bukit Cinta, kemudian di atas puncaknya ada persimpangan kecil di sebelah kanannya, ini jalan menuju Air Terjun Bawin Kameloh/Desa Tumbang Tambirah (dibahas setelah ini)



Kemudian ada turunan curam menuruni bukit hingga sampai ke Jembatan Batu Mahasur


Jalan agak menanjak hingga ke tugu Selamat Datang (atau apalah namanya itu), kalau lurus (mengikuti yang lajur 2) menuju Bundaran Kurun, belok kiri menuju Pelabuhan/Pasar, kalau ke kanan agak menanjak ke atas itu shortcut (jalan lingkar) menuju Tewah/Tumbang Miri.


Belok kanan (jalan menanjak ke atas) menuju Tewah, tidak jauh dari situ (sekitar 100-an meter) ada simpangan jalan ke kanan. Di situlah pintu masuk menuju Air Terjun Batu Mahasur.


Dokumentasi kawasan Air Terjun Batu Mahasur (tahun 2014). Saat ini dikenakan retribusi/tiket masuk sekitar Rp. 5000-an

sepertinya batu prasasti
jalan turun ke air terjun



Rencananya di Air Terjun Batu Mahasur ini akan ditambah wahana seperti flying fox dan beberapa wahana lain. Dan dalam tahun 2016 ini sudah bisa digunakan untuk semua kalangan. Penambahan fasilitas juga dilakukan karena Air Terjun ini sudah cukup menarik minat para wisatawan disamping jaraknya yang cukup dekat.

Nah untuk rute Air Terjun Bawin Kameloh, jalan masuknya berada sebelum turunan dari tebing/bukit Cinta tadi. Ikuti saja jalan aspalnya lurus. Akan ada tanjakan/turunan curam dan disekeliling kalian bisa melihat hamparan bukit, walaupun ada sebagian yang rada gundul karena pembukaan lahan oleh Perusahaan Sawit.

kurang lebih begini jalannya
Setelah penghabisan aspal sekitar 100an meter, melewati Jembatan Beton (gambar di bawah) ada semacam pos jaga dan portal di sebelah kanan, masuk ke dalam.


Ingat, ambil jalan ke bawah. Karena itu langsung menuju ke arah lapangan kemah, kalau belok sebelah kiri itu menuju bangunan pertemuan di perkemahannya (tidak ada akses kendaraan)


Tidak jauh dari lapangan perkemahan itu ada jalan setapak kecil yang dicor, sejauh ini yang bisa masuk hanya kendaraan bermotor, kalau mobil terpaksa harus parkir di lapangan perkemahan atau di depan jalan (tidak terlalu jauh masuk ke dalam, kecuali ke air terjunnya, harus trekking sekitar 1 km lagi)

Melewati hutan yang rimbun
Kemudian ada tangga turun, bisa parkir di sekitaran tangga ini (lupa moto)


Tidak jauh dari situ (hanya sekitar 100 meter) kita sampai ke sisi bawah air terjun.

Gua/Celah tepat di sisi dinding air terjun

gazebo dan sungai kecil tepat di sebelah kiri jalan
UPDATED: Tidak jauh dari jalan masuk ke Perkemahan Bawin Kameloh tadi ada satu spot lagi yang dinamakan Sungai Saluhan, rutenya sebelum pos jaga dan Jembatan Beton tadi, ada jalan setapak kecil di sebelah kiri turun ke bawah. Sungai Saluhan ini biasanya jadi spot untuk bersantai ataupun mandi (biasanya sih mandi, karena airnya jernih dan mengalir). Untuk foto mimin belum ada fotonya (ga sempat moto sebenarnya), tapi gambaran tempatnya bisa di cek di http://www.borneonews.co.id/berita/60226-sungai-saluhan-jadi-destinasi-wisata-baru-yang-diminati-warga-kuala-kurun

Perlu diperhatikan pada saat mengunjungi kedua air terjun ini tetap utamakan keselamatan dan tetap jaga kebersihan. Tetap berhati-hati karena batu-batu di sekitaran air terjun ini cukup licin dan rawan tergelincir. Apabila ingin membuang sampah atau buang air, buanglah sampah pada tempatnya dan buang air-lah di tempat yang disediakan.Keep Enjoy and be a smart traveler!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CatatanCakrawala - Sebuah Perjalanan Tak Terduga di Hulu Kabupaten Kapuas #Masuparia

Desa Masuparia Masupa Ria, adalah salah satu Desa yang berada di hulu Kapuas, tepatnya di hulu Sungai Mendaun anak Sungai Kapuas. Sekedar Informasi Desa terujung di Sungai Kapuas adalah Tumbang Bukoi, dan Desa yang berada di Muara Sungai Kapuas adalah Desa Batanjung. Keduanya berada di Kabupaten Kapuas, kabupaten yang wilayahnya memanjang dari hilir sampai ke hulu Kapuas. Tapi bukan Kapuas di Pontianak, tetapi di Kalimantan Tengah (biar ga typo hehe). Desa ini juga berada di daerah perbukitan yang merupakan jajaran Pegunungan Schwaner dan Muller, sehingga Masupa Ria juga termasuk dalam Jantung Kalimantan (Heart of Borneo). Di daerah ini juga terdapat areal pedulangan emas yang materialnya diambil dari kaki Gunung Puti/Masupa. Di tempat ini juga terdapat 3 Air Terjun dengan tinggi sekitar 100 meter.

#CatatanCakrawala - Monumen Tambun Bungai #Throwback #ExploreGunungMas

Monumen Tambun Bungai Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Tambun Bungai, ini diambil dari nama dua orang tokoh legenda Suku Dayak, yakni Tambun dan Bungai. Legenda dan cerita rakyat Tambun Bungai sangat dikenal masyarakat setempat sebagai asal usul manusia di bumi Kalimantan Tengah. Tambun Bungai menjadi ikon Kalimantan Tengah, yakni Bumi Tambun Bungai, dan diambil sebagai nama jalan di beberapa kota di Kalimantan Tengah. Oke, sekarang kita akan mencoba melakukan perjalanan kembali ke "akar"

#CatatanCakrawala - Panorama Pasir Putih, Air Terjun Bumbun dan Tugu Equator Tumbang Olong #ExploreMurungRaya

Bukit Pasir Putih, mungkin juga disebut Bukit Tengkorak, adalah salah satu bukit yang cukup tinggi di jalur HPH yang menghubungkan daerah Uut Murung dan Muara Bumban. Ketinggiannya hampir mencapai >200an mdpl, tidak jauh dari situ terdapat Air Terjun Bumbun berketinggian sekitar 80 meter dan Desa Tumbang Olong yang merupakan ibukota Kecamatan Uut Murung. Di sanalah terdapat Tugu Khatulistiwa karena letaknya tepat di atas garis Khatulistiwa, dengan kata lain tempat tersebut jika diambil garis lurus maka sejajar dengan Kota Pontianak di Kalimantan Barat.  Titik kulminasi yaitu saat Matahari berada di atas garis Khatulistiwa (sekitar tanggal  21-23 Maret dan 21-23 September), juga terjadi di Tugu Equator Tumbang Olong ini, walaupun mungkin berbeda jam dengan Tugu yang di Pontianak. Pada saat itu bayangan kita akan tidak terlihat selama beberapa detik, karena Matahari akan berada tepat di atas kepala kita. Jarak tempuh menuju Kecamatan Uut Murung ini cukup jauh, sekitar 120 km,