Langsung ke konten utama

Tempat menarik yang kudu kamu kunjungin ketika di Palangka Raya (Chapter 1) : Bukit Tangkiling

Bukit Tangkiling (photo by MCP)
Artikel ini buat kamu yang pertama kali (maybe) yang ingin berkunjung ke Palangka Raya, Ibukota dari Provinsi Kalimantan Tengah ini. Ada cukup banyak tempat menarik yang bisa kamu kunjungi, jika mau belum pernah ke sana. Mau itu wisata alam, wisata religi, wisata budaya, ataupun wisata kuliner. Pokoknya semuanya cukup menarik untuk dikunjungi tentu saja buat yang pertama kali datang ke Kota ini. Jadi yang pertama dibahas adalah wisata alam. Untuk wisata budaya, religi dan kuliner akan dibahas di chapter berikutnya hehe




Yang paling menarik ketika kamu mengunjungi Ibukota Kalimantan Tengah ini adalah wisata alamnya, yaitu Bukit Tangkiling. Sebenarnya tidak hanya Bukit Tangkiling, di area cagar alamnya ada 8 bukit lagi, yaitu Bukit Baranahu, Tunggal, Liau, Bulan, Lisin, Tabala, Kalalawit, dan Buhis (admin tidak tahu yang mana bukitnya :p barangkali ada yang tahu yang mana2 ke-8 bukit yang dimaksud itu?).

Rute perjalanannya, apabila anda dari Banjarmasin anda cukup lewat jalur Bypass (atau lingkar luar), jika memang destinasinya menuju Tangkiling, namun apabila sesambil berkeliling di Palangka Raya cukup melewati jalur ke arah Kasongan/Sampit, yakni jalan Tjilik Riwut. Begitu juga yang dari arah Kasongan/Sampit/Pangkalan Bun, akan lebih mudah lagi, karena dapat singgah langsung menuju Tangkiling. Jaraknya dari Palangka Raya sekitar 30 km, dan dapat dicapai dalam waktu kurang dari setengah jam tergantung arus lalu lintas. Untuk yang dari luar daerah (pulau lain) juga demikian.

Untuk yang dari arah Palangka Raya, anda akan dipertemukan dua simpangan ketika tiba di Tangkiling. Simpangan pertama bertuliskan Taman Alam, itu hanya menuju Taman Alam dan Tempat Rekreasinya.















Simpangan kedua yaitu ketika anda memang sudah benar-benar masuk kampungnya. Ada pertigaan, ke kanan menuju Pelabuhan/Pasar Tangkiling, ke kiri menuju Taman Wisata Batu Banama (jangan terkecoh ya). Jika ingin mendaki bukit Tangkiling anda harus masuk ke Batu Banama terlebih dahulu.















Setelah belok kiri jalan relatif naik turun, kemudian ada tempat parkir (kalau tidak salah bayar di sana 10rb).

Sekedar informasi Batu Banama ini adalah sebuah batu keramat dimana ada legendanya Batu ini berasal dari puing-puing kapal. Di tempat ini juga ada Pura, namanya Pura Bali Paseban Batu.

Batu Banama, ini agak lurus ke depan melewati parkiran hingga ujung.














Pura Bali Paseban Batu, rutenya dari Batu Banama cukup lewati tangga
 ke atas karena posisinya berada di lereng bukit

















Dari parkiran tadi jika ingin langsung ke puncak bukit, lewati jalan setapak ini atau jalan aspal di sebelahnya juga bisa
















Dari situ kalian akan menemukan anak tangga naik seperti gambar di bawah





























anak tangga ini hanya sampai pertengahan bukit saja, namun jangan khawatir di ujung anak tangga ini ada warung/tempat singgah jika ingin beristirahat.

















Ikuti jalan setapak, di sepanjang jalan anda akan menemukan beberapa bebatuan dan rerumputan, namun berhati-hatilah apabila musim hujan batuan ini akan menjadi licin sehingga kita harus berhati-hati ketika menaikinya.

Ketika hampir mencapai puncak anda akan menemukan gua seperti ini
















Jika anda telah sampai ke bagian yang penuh rerumputan artinya anda telah mencapai bagian puncak, tapi belum benar-benar sampai puncak loh. Anda harus melalui jalan setapak lagi menuju batuan besar yang ada monumen keramatnya. Nah di situlah puncaknya. Jalan naiknya cukup menaiki tangga besi.

Ini bagian puncaknya



















Dari Puncak ini anda bisa melihat Sungai Rungan yang berkelok-kelok, dan bukit-bukit lainnya di sekitar Bukit Tangkiling. Alangkah lebih baik lagi jika anda menikmati ini jelang matahari terbit (sunrise), karena anda dapat melihat awan-awan rendah dan pemandangan hutan Kalimantan seperti gambar ini:



Di daerah Bukit Tangkiling ini ada beberapa tempat rekreasi tambahan yang bisa kamu kunjungi, yaitu:

1. Biara Pertapaan Karmel (Bukit Karmel) yaitu tempat dimana umat Katolik berdoa dan juga bisa disebut Bukit Doa (tapi jangan kuatir tempat ini dibuka untuk umum asalkan anda ijin dengan seorang suster penjaga di sana dan jangan berisik di sana karena memang tempatnya khusus untuk berdoa apalagi meninggalkan sampah).
Rute: Masuk melalui jalur Taman Alam (ada plangnya), pada persimpangan pertama anda lurus (ke kiri), kemudian ikuti jalan lurus hingga ada tikungan tajam ke kanan (di sebelah kanan anda dapat melihat tembok gerejanya), masuk parkir di dalam halaman Gerejanya, kemudian mintalah ijin dengan suster penjaga (biasanya diminta untuk menulis buku tamu) tempatnya di sebelah kanan Gereja. Untuk jalan masuk di sebelah kiri Gereja.

2. Anak Himba Outbond dan Taman Wisata Bukit Buhis. Tempat ini cocok buat anda yang suka permainan outbond atau apabila anda ingin menaiki Bukit Buhis. Rute: Melalui jalur Taman Alam, pada persimpangan pertama belok kanan. Ikuti jalannya lurus hingga anda menemukan plang tulisan Anak Himba Outbond.

3. Kolam Pemancingan Anugerah. Nah disini kamu bisa memancing ikan dan bisa langsung dinikmati di tempat. Kamu bisa menyewa alat pancing di sana atau bawa dari rumah. Rute: satu arah dengan jalur menuju Anak Himba, hanya ketika sampai di persimpangan (yang jalannya agak rusak) anda belok kanan (yang kiri ke arah Anak Himba Outbond).

4. Taman Alam Tangkiling. Di tempat ini kamu dapat melihat berbagai macam satwa. Namun saat ini entah kenapa tidak begitu terawat. Rute: Melalui Jalur Taman Alam, belok kanan pada persimpangan pertama, kemudian tidak jauh (sekitar berapa puluh meter) belok kiri kemudian parkir di tempat yang sudah disediakan.

5. Bukit Baranahu, ini bukit lain yang posisinya di sebelah bukit Tangkiling yang bisa anda daki. Bukit ini baru dibuka jalur pendakiannya. Tentang Bukit ini akan dibahas pada chapter berikutnya di sini

Ini peta Destinasi Wisata di Palangka Raya versi gue :D





































Yang Keduanya (ini untuk destinasi yang lebih luas)





































Petanya sederhana saja. Untuk lebih jelas anda bisa cek di google maps atau GPS di ponsel anda. Have fun and be a smart traveller :D

Bersambung


Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CatatanCakrawala - Sebuah Perjalanan Tak Terduga di Hulu Kabupaten Kapuas #Masuparia

Desa Masuparia Masupa Ria, adalah salah satu Desa yang berada di hulu Kapuas, tepatnya di hulu Sungai Mendaun anak Sungai Kapuas. Sekedar Informasi Desa terujung di Sungai Kapuas adalah Tumbang Bukoi, dan Desa yang berada di Muara Sungai Kapuas adalah Desa Batanjung. Keduanya berada di Kabupaten Kapuas, kabupaten yang wilayahnya memanjang dari hilir sampai ke hulu Kapuas. Tapi bukan Kapuas di Pontianak, tetapi di Kalimantan Tengah (biar ga typo hehe). Desa ini juga berada di daerah perbukitan yang merupakan jajaran Pegunungan Schwaner dan Muller, sehingga Masupa Ria juga termasuk dalam Jantung Kalimantan (Heart of Borneo). Di daerah ini juga terdapat areal pedulangan emas yang materialnya diambil dari kaki Gunung Puti/Masupa. Di tempat ini juga terdapat 3 Air Terjun dengan tinggi sekitar 100 meter.

#CatatanCakrawala - Monumen Tambun Bungai #Throwback #ExploreGunungMas

Monumen Tambun Bungai Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Tambun Bungai, ini diambil dari nama dua orang tokoh legenda Suku Dayak, yakni Tambun dan Bungai. Legenda dan cerita rakyat Tambun Bungai sangat dikenal masyarakat setempat sebagai asal usul manusia di bumi Kalimantan Tengah. Tambun Bungai menjadi ikon Kalimantan Tengah, yakni Bumi Tambun Bungai, dan diambil sebagai nama jalan di beberapa kota di Kalimantan Tengah. Oke, sekarang kita akan mencoba melakukan perjalanan kembali ke "akar"

#CatatanCakrawala - Panorama Pasir Putih, Air Terjun Bumbun dan Tugu Equator Tumbang Olong #ExploreMurungRaya

Bukit Pasir Putih, mungkin juga disebut Bukit Tengkorak, adalah salah satu bukit yang cukup tinggi di jalur HPH yang menghubungkan daerah Uut Murung dan Muara Bumban. Ketinggiannya hampir mencapai >200an mdpl, tidak jauh dari situ terdapat Air Terjun Bumbun berketinggian sekitar 80 meter dan Desa Tumbang Olong yang merupakan ibukota Kecamatan Uut Murung. Di sanalah terdapat Tugu Khatulistiwa karena letaknya tepat di atas garis Khatulistiwa, dengan kata lain tempat tersebut jika diambil garis lurus maka sejajar dengan Kota Pontianak di Kalimantan Barat.  Titik kulminasi yaitu saat Matahari berada di atas garis Khatulistiwa (sekitar tanggal  21-23 Maret dan 21-23 September), juga terjadi di Tugu Equator Tumbang Olong ini, walaupun mungkin berbeda jam dengan Tugu yang di Pontianak. Pada saat itu bayangan kita akan tidak terlihat selama beberapa detik, karena Matahari akan berada tepat di atas kepala kita. Jarak tempuh menuju Kecamatan Uut Murung ini cukup jauh, sekitar 120 km,