Langsung ke konten utama

Tempat menarik yang kudu kamu kunjungin ketika di Palangka Raya (Chapter 5) : Danau Kereng Bangkirai

Danau Kereng Bangkirai (photo by: MCP)
Kereng Bangkirai, dikenal dengan tempat Wisatanya seperti Danau Kereng Bangkirai dan Pesona Alam Lestari, serta Sirkuit balapnya yaitu Sirkuit Sabaru. Tidak jauh dari Palangka Raya, hanya sekitar 10 menit perjalanan melewati Jl. RTA Milono hingga 'mentok' sampai pinggir danaunya.


Dikatakan danau ini dulunya pernah dijadikan tempat perlombaan Dayung, dan entah kenapa saat ini sudah tidak digunakan lagi.



Sebenarnya jika dikatakan ini sebagai danau rasanya tidak tepat, mungkin bisa saja disebut rawa atau sungai karena ini merupakan bagian dari rangkaian Sungai Sebangau yang meluap. Tapi menurut definisinya danau bisa saja terbentuk dari sungai, jadi tidak ada salahnya jika disebut danau atau telaga pun tidak apa-apa hehe (jadi plin plan kaya gini)

Terbentuk dari luapan Sungai Sebangau

Disekitar lokasi Wisata Danau Kereng Bangkirai ini, yaitu Dermaga LLASD Kereng Bangkirai adalah dermaga kapal dimana rute kapal ini yang akan menghubungkan Kereng Bangkirai dengan Desa-desa yang berada di Pinggiran Sungai Sebangau. Tetapi sejauh yang diketahui admin, desa-desa yang ada di pinggiran sungai ini sangat jarang dan yang bisa kalian lihat saat menyusuri sungai ini hanya hutan dan padang gambut layaknya Sungai Amazon. Desa-desa yang ada di pinggiran sungai ini hanya berada di daerah Paduran Kabupaten Pulang Pisau dan Sebangau Kuala dan sisanya hanya dusun-dusun biasa dan rumah-rumah kecil masyarakat. Konon Dermaga inilah titik awal perjalanan jika ingin menuju ke Taman Nasional Sebangau.




Kehidupan masyarakat di sekitar sini bergantung pada sungai ini, mereka biasanya mencari ikan dengan memancing atau menjala.

Saat ini di daerah Dermaga LLASD Kereng Bangkirai sudah dibangun Pondok dan Tribun sebagai tempat bersantai dikarenakan Pemerintah Kota Palangka Raya sendiri berencana menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata bagi Turis lokal dan Mancanegara.


Pondok dan Tribun (Photo by: MCP)


Untuk rutenya sendiri, apabila anda dari Banjarmasin ketika hampir mencapai perempatan menuju Kota, cukup ikuti arah plang menuju desa Kereng Bangkirai (Jl. RTA Milono), begitu pula dari arah Sampit.

Perempatan (arah Banjarmasin)


Kemudian ada gapura kawasan terpadu di sebelah kanan, ini menuju Pesona Alam Lestari (masih lurus)


Kemudian mentok di pertigaan, belok kanan (kiri menuju Sirkuit Sabaru)



Ikuti jalan lurus, hingga masuk area Dermaga LLASD di sebelah kiri, masuk ke dalam. Akan ada pembayaran untuk retribusi parkir (sekitar Rp. 5000)


Untuk destinasi di desa yang sama (Kereng Bangkirai), yakni Pesona Alam Lestari akan dibahas di postingan berikutnya.

Segitu saja untuk postingan tentang Danau Kereng Bangkirai, perlu diperhatikan jagalah kebersihan jangan sampai tempat destinasi wisata yang kita kunjungi yang awalnya indah jadi tampak jelek dengan adanya sampah yang berserakan di danau atau pondokan... Keep Spirit masbroh... :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CatatanCakrawala - Sebuah Perjalanan Tak Terduga di Hulu Kabupaten Kapuas #Masuparia

Desa Masuparia Masupa Ria, adalah salah satu Desa yang berada di hulu Kapuas, tepatnya di hulu Sungai Mendaun anak Sungai Kapuas. Sekedar Informasi Desa terujung di Sungai Kapuas adalah Tumbang Bukoi, dan Desa yang berada di Muara Sungai Kapuas adalah Desa Batanjung. Keduanya berada di Kabupaten Kapuas, kabupaten yang wilayahnya memanjang dari hilir sampai ke hulu Kapuas. Tapi bukan Kapuas di Pontianak, tetapi di Kalimantan Tengah (biar ga typo hehe). Desa ini juga berada di daerah perbukitan yang merupakan jajaran Pegunungan Schwaner dan Muller, sehingga Masupa Ria juga termasuk dalam Jantung Kalimantan (Heart of Borneo). Di daerah ini juga terdapat areal pedulangan emas yang materialnya diambil dari kaki Gunung Puti/Masupa. Di tempat ini juga terdapat 3 Air Terjun dengan tinggi sekitar 100 meter.

#CatatanCakrawala - Monumen Tambun Bungai #Throwback #ExploreGunungMas

Monumen Tambun Bungai Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Tambun Bungai, ini diambil dari nama dua orang tokoh legenda Suku Dayak, yakni Tambun dan Bungai. Legenda dan cerita rakyat Tambun Bungai sangat dikenal masyarakat setempat sebagai asal usul manusia di bumi Kalimantan Tengah. Tambun Bungai menjadi ikon Kalimantan Tengah, yakni Bumi Tambun Bungai, dan diambil sebagai nama jalan di beberapa kota di Kalimantan Tengah. Oke, sekarang kita akan mencoba melakukan perjalanan kembali ke "akar"

#CatatanCakrawala - Panorama Pasir Putih, Air Terjun Bumbun dan Tugu Equator Tumbang Olong #ExploreMurungRaya

Bukit Pasir Putih, mungkin juga disebut Bukit Tengkorak, adalah salah satu bukit yang cukup tinggi di jalur HPH yang menghubungkan daerah Uut Murung dan Muara Bumban. Ketinggiannya hampir mencapai >200an mdpl, tidak jauh dari situ terdapat Air Terjun Bumbun berketinggian sekitar 80 meter dan Desa Tumbang Olong yang merupakan ibukota Kecamatan Uut Murung. Di sanalah terdapat Tugu Khatulistiwa karena letaknya tepat di atas garis Khatulistiwa, dengan kata lain tempat tersebut jika diambil garis lurus maka sejajar dengan Kota Pontianak di Kalimantan Barat.  Titik kulminasi yaitu saat Matahari berada di atas garis Khatulistiwa (sekitar tanggal  21-23 Maret dan 21-23 September), juga terjadi di Tugu Equator Tumbang Olong ini, walaupun mungkin berbeda jam dengan Tugu yang di Pontianak. Pada saat itu bayangan kita akan tidak terlihat selama beberapa detik, karena Matahari akan berada tepat di atas kepala kita. Jarak tempuh menuju Kecamatan Uut Murung ini cukup jauh, sekitar 120 km,