Langsung ke konten utama

2014 Studi Ekskursi TI

Sosialisasi Studi Ekskursi 2014
Lebih tepatnya Studi Tour atau Studi Banding, beberapa fakultas lain menyebutnya PKL atau KKL.

Sebenarnya kegiatan ini diadakan per tahun atau 2 tahun (maybe) tetapi karena keterbatasan waktu dan biaya akhirnya baru diadakan sekarang, dan pesertanya membludak dari angkatan 2009-2012 (4 angkatan) tetapi tidak diwajibkan.

Bahkan untuk TI UNPAR sendiri kegiatan ini biasanya Himpunan bekerjasama dengan Jurusan yang mengadakan, berbeda dengan jurusan atau fakultas lain yang meletakkan kegiatan ini sebagai bagian dari mata kuliah. Kalau di FKIP disebut PKL, karena notabene mata kuliah jadinya wajib diikuti. Dan jangan heran jika kebanyakan kegiatannya terfokus di luar pulau (Overseas) sekalian wisata sih sebenarnya. Hanya mungkin ada beberapa jurusan yang mengadakannya di Kalimantan saja, seperti Jurusan Pertambangan dan beberapa lainnya yang mungkin tidak admin ketahui.

Sekedar informasi rata - rata biayanya berkisar antara 2-4 juta, tergantung lokasi. Untuk tahun ini TI UNPAR mengambil rute yang sama seperti Tour - tour sebelumnya, yaitu pulau Bali dengan banderol harga 3,6 jt. Beberapa lainnya seperti FKIP ada yang hampir 6 jutaan, karena rutenya ke Singapura atau Malaysia sehingga harus mengurus paspor dan kepentingan - kepentingan lainnya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus selama kira-kira 6 hari melewati Surabaya. Sengaja diambil ketika libur perkuliahan dikarenakan sambil berwisata untuk menghilangkan rasa penat. Agenda - agendanya lumayan, dimulai dari Mengunjungi Universitas Udayana Bali, hingga mengunjungi BambooMedia, tempat para programmer multimedia seperti games dsb.

So keep stay dan nantikan informasi selanjutnya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CatatanCakrawala - Batu Suli dan Puruk Tamanggung Amai Rawang #ExploreGunungMas

Batu Suli dan Puruk Amai Rawang di belakangnya. Tampak Desa Upon Batu di sebelah kanan Bukit Masih di Kabupaten Gunung Mas, kali ini admin membahas tentang sebuah tempat yang bagi sebagian besar masyarakat Kalteng sudah tidak asing lagi, yaitu Batu Suli. Ini bukan nama Jalan di Kota Palangka Raya, juga bukan nama sebuah Hotel hehe... Namun Batu Suli merupakan sebuah tebing batu berbentuk lancip yang berada di tepian sungai Kahayan tepatnya di desa Upon Batu, Kecamatan Tewah. Kenapa disebut Batu Suli, dikarenakan di atas bukit tersebut terdapat semacam buah hutan yang bernama buah Suli, salah satu buah khas Kalimantan. Di belakang Batu Suli ini sendiri ada sebuah bukit yang cukup tinggi yang tebingnya juga menjorok ke arah sungai, namanya Puruk Tamanggung Amai Rawang atau lebih singkatnya sering disebut Puruk Amai Rawang, diambil dari kata Puruk yang artinya Puncak Gunung/Bukit, dan nama Amai Rawang sendiri diambil dari seorang Tamanggung (sekarang lebih disebut Damang/Kepal

#CatatanCakrawala - Monumen Tambun Bungai #Throwback #ExploreGunungMas

Monumen Tambun Bungai Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Tambun Bungai, ini diambil dari nama dua orang tokoh legenda Suku Dayak, yakni Tambun dan Bungai. Legenda dan cerita rakyat Tambun Bungai sangat dikenal masyarakat setempat sebagai asal usul manusia di bumi Kalimantan Tengah. Tambun Bungai menjadi ikon Kalimantan Tengah, yakni Bumi Tambun Bungai, dan diambil sebagai nama jalan di beberapa kota di Kalimantan Tengah. Oke, sekarang kita akan mencoba melakukan perjalanan kembali ke "akar"

#CatatanCakrawala - Air Terjun Tosah, Desa Muara Jaan #ExploreMurungRaya

Air Terjun Tosah (3 Tingkat) Air Terjun Tosah merupakan satu dari beberapa Air Terjun yang telah terekspose di Kabupaten Murung Raya. Air Terjun 3 tingkat ini letaknya di Desa Muara Jaan, walaupun tidak persis di desanya. Seperti yang telah admin ceritakan sebelumnya, ini adalah air terjun yang bisa dikunjungi ketika kita hendak menuju Puruk Cahu, kalau melewati jalan darat dan tidak melewati pesawat atau kapal. Keunikan dari air terjun ini adalah pada saat musim kemarau air terjun ini akan kelihatan terbelah menjadi tiga aliran air (tingkat 1) dan 4-5 aliran di tingkat bawahnya (belah 3-nya mirip dengan Mandin Pantan di Riam Kanan Kalimantan Selatan). Airnya bahkan masih cukup jernih tidak terkontaminasi oleh zat-zat beracun atau warna-warna kekuningan ala sungai-sungai yang sering jadi sasaran tempat pendulangan emas seperti sebagian besar sungai di Kalimantan heuheu...